Alfonsus Deligori Kia1 tahun 6 bulan, didiagnosis meningoensefalitis tuberkulosis. Kesadarannya turun saat kami terima Alfonsus di PICU RS Husada sore
itu. Demam yang tinggi disertai tubuh yang kaku, telah memberi petunjuk
bahwa terjadi infeksi yang serius dalam sistem saraf pusatnya. Hal ini
terbukti setelah kami lakukan pemeriksaan fisik menyeluruh disertai
laboratorium, yang secara spesifik mengarah pada infeksi yang kami sebut
meningoensefalitis tuberkulosis. Dan setelah kami lakukan terapi sesuai
kuman penyebabnya, Alfonsus berangsur menunjukkan kemajuan dalam hal
tanda-tanda infeksinya. Namun, kondisi ini tidak selalu berarti bahwa
pasien kami ini akan dapat pulih seperti sedia kala, karena secara kasat
mata ataupun dari CT scan kepala menunjukkan adanya komplikasi serius
karena kerusakan otak akibat infeksi kuman TBC ini. Walaupun infeksi
menunjukkan perbaikan, namun kondisi kaku pada tubuhnya dan ruang cairan
dalam otak (ventrikel) yang mulai menunjukkan gejala hidrosefalus dini,
akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan Alfonsus.
Kelak, setelah proses infeksi telah dapat dikendalikan, maka kami telah
berkoordinasi dengan Bagian Bedah Saraf untuk melakukan operasi
pemasangan selang VP shunt jika pembesaran ventrikel terus berkembang.
Dengan
keterbatasan ekonomi saat ini, ayah bekerja sebagai satpam dan ibu hanya rumah tangal di rumah, kedua orangtua Alfonsus tetap memiliki
harapan tinggi untuk dapat melihat anak kesayangan mereka kembali ceria
dan pulih seperti sedia kala. Ursamagna memberikan Rp 12.487.000 yang digunakan untuk biaya di PICU, laboratorium obat dan CT scan dikarenakan pasien masih belum memiliki jaminan kesehatan sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar