Jumat, 07 Juni 2013

By. Rafael Marcello, 2 bulan




Pasien didiagnosa mengalami hipoglikemia berulang ec. Kelainan metabolisme bawaan, sepsis awitan dini lahir cukup bulan secara SC atas indikasi bekas sectio cesaria di RSIA Bunda Aliyah dengan Apgar score 9/10.  Ayah pasien seorang supir angkot. Saat usia 4 jam, bayi mengalami kejang umum, dicek gula darah sewaktu dengan menggunakan GDS stick didapatkan “low” lalu diberikan bolus dekstrose. Kemudian dicek GDS lagi dan masih rendah (< 47 mg/dl) sehingga harus diberikan bolus dekstrose berulang hingga akhirnya harus diberikan infus dengan glucose infusion rate yang tinggi. Saat ini pasien menggunakan infus dekstrose dengan GIR 30 (maksimal) dan gula darah berkisar 50-60 mg/dl. Pasien sudah pernah diperiksakan kadar insulin dan didapatkan hasil yang normal padahal secara klinis sesuai dengan hiperinsulinemia, sehingga pemeriksaan insulin harus diulang. Dari hasil pemeriksaan insulin ulang dan beberapa parameter metabolik didapatkan kesan hiperinsulinemia dan hiperammonemia. Pasien saat ini diterapi dengan obat diazoxide 3x20 mg per oral. Ursamagna memberikan Rp 2.373.000 yang digunakan untuk pemeriksaan darah (insulin, ammonia, laktat, keton, free fatty acid, kortisol, growth hormone) dan obat diazoxide.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar