Pasien didiagnosa mengalami hipoglikemia berulang ec.
Kelainan metabolisme bawaan, sepsis awitan dini
lahir cukup bulan secara
SC atas indikasi bekas sectio cesaria di RSIA Bunda Aliyah dengan Apgar score
9/10. Ayah pasien seorang supir angkot. Saat usia 4 jam, bayi mengalami kejang umum, dicek gula darah sewaktu
dengan menggunakan GDS stick didapatkan “low” lalu diberikan bolus dekstrose.
Kemudian dicek GDS lagi dan masih rendah (< 47 mg/dl) sehingga harus
diberikan bolus dekstrose berulang hingga akhirnya harus diberikan infus dengan
glucose infusion rate yang tinggi. Saat
ini pasien menggunakan infus dekstrose dengan GIR 30 (maksimal) dan gula darah
berkisar 50-60 mg/dl. Pasien sudah pernah diperiksakan kadar insulin dan
didapatkan hasil yang normal padahal secara klinis sesuai dengan
hiperinsulinemia, sehingga pemeriksaan insulin harus diulang. Dari hasil
pemeriksaan insulin ulang dan beberapa parameter metabolik didapatkan kesan
hiperinsulinemia dan hiperammonemia. Pasien saat ini diterapi dengan obat
diazoxide 3x20 mg per oral. Ursamagna memberikan Rp 2.373.000 yang digunakan untuk pemeriksaan darah (insulin, ammonia, laktat, keton,
free fatty acid, kortisol, growth hormone) dan obat diazoxide.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar