Pasien Siti Fatimah, usia 10
bulan. Sejak 6 bulan yang lalu, ia memiliki riwayat demam tinggi berulang dan
infeksi berulang ( pernah dibawa ke UGD RSCM, kemudian dirawat karena infeksi
saluran kemih, OMA, GE ), dan adanya limfadenopati retroaurikuler sinistra.
Pada tanggal 23 Desember 2011 dibawa ke RSIA Evasari karena demam tinggi (Suhu
:38.9), dilakukan pemeriksaan lab dan didapatkan hasil Hb:10.2 g/dl dan
Eritrosit:3,89 juta/uL, dengan Diff.Count menunjukkan peningkatan limfosit, dan
peningkatan LED (18 mm/jam), kemudian ia dirujuk ke Poli Alergi Imunologi RSCM
dengan WD/ anemia e.c infeksi kronis dan Imunodefisiensi suspek HIV.
Pada
tanggal 17 Januari 2012, pasien dibawa ke Poli Alergi Imunologi Wd/ tsk. HIV,
dan kemudian disarankan untuk dilakukan
test PCR-HIV RNA dan Test Ig G, Ig A, Ig M. Biaya test tersebut mencapai Rp 1.430.000. Hasil test
menunjukkan nilai IgA yang dibawah batas normal, pasien kembali ke Poli Alergi
imunologi RSCM untuk kontrol dan dengan demam tinggi berulang. Didiagnosis oleh
Poli Alergi Imunologi RSCM sebagai Tsk Imunodefisiensi Primer dan Global
Developmental Delay. Kemudian, pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan CD4 & CD8 dan imunisasi MMR
juga imunisasi Pneumokokus.
Pada
tanggal 19 April 2012 sampai dengan 21 April 2012, pasien dirawat di RSAL
karena terkena GE dengan dehidrasi sedang, dilakukan vena sectio. Biaya
perawatan RS nya Rp 4.500.000. Pada tanggal 23 April, pasien dibawa ke UGD RSAL
dan kembali dirawat karena demam tinggi dan kejang.
Masalah sosial
pasien saat ini adalah masalah pembiayaan pengobatan. Ayah pasien meninggalkan
rumah, sementara Ibu pasien menderita gangguan kejiwaan (depresi dengan ciri
psikotik), sehingga pasien kemudian tinggal dan dirawat oleh tantenya. Tante
nya tersebut memiliki 4 orang anak yang masih dalam usia sekolah, dan suaminya
seorang kuli bangunan. Pasien secara
rutin butuh kontrol ke Poli alergi-Imunologi RSCM, dengan serangkaian test
laboratorium yang perlu dilakukannya. Terlebih, adanya infeksi berulang yang
dialaminya menyebabkannya berulang kali harus dirawat di RS.Ursamagna memberikan Rp 2.000.000 untuk bantuan biaya rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar