Rabu, 25 April 2012

Siti Fatimah, 10 bulan



Pasien Siti Fatimah, usia 10 bulan. Sejak 6 bulan yang lalu, ia memiliki riwayat demam tinggi berulang dan infeksi berulang ( pernah dibawa ke UGD RSCM, kemudian dirawat karena infeksi saluran kemih, OMA, GE ), dan adanya limfadenopati retroaurikuler sinistra. Pada tanggal 23 Desember 2011 dibawa ke RSIA Evasari karena demam tinggi (Suhu :38.9), dilakukan pemeriksaan lab dan didapatkan hasil Hb:10.2 g/dl dan Eritrosit:3,89 juta/uL, dengan Diff.Count menunjukkan peningkatan limfosit, dan peningkatan LED (18 mm/jam), kemudian ia dirujuk ke Poli Alergi Imunologi RSCM dengan WD/ anemia e.c infeksi kronis dan Imunodefisiensi suspek HIV.
          Pada tanggal 17 Januari 2012, pasien dibawa ke Poli Alergi Imunologi Wd/ tsk. HIV, dan kemudian disarankan untuk dilakukan  test PCR-HIV RNA dan Test Ig G, Ig A, Ig M. Biaya test   tersebut mencapai Rp 1.430.000. Hasil test menunjukkan nilai IgA yang dibawah batas normal, pasien kembali ke Poli Alergi imunologi RSCM untuk kontrol dan dengan demam tinggi berulang. Didiagnosis oleh Poli Alergi Imunologi RSCM sebagai Tsk Imunodefisiensi Primer dan Global Developmental Delay. Kemudian, pasien disarankan untuk melakukan  pemeriksaan CD4 & CD8 dan imunisasi MMR juga imunisasi Pneumokokus.
          Pada tanggal 19 April 2012 sampai dengan 21 April 2012, pasien dirawat di RSAL karena terkena GE dengan dehidrasi sedang, dilakukan vena sectio. Biaya perawatan RS nya Rp 4.500.000. Pada tanggal 23 April, pasien dibawa ke UGD RSAL dan kembali dirawat karena demam tinggi dan kejang.
            Masalah sosial pasien saat ini adalah masalah pembiayaan pengobatan. Ayah pasien meninggalkan rumah, sementara Ibu pasien menderita gangguan kejiwaan (depresi dengan ciri psikotik), sehingga pasien kemudian tinggal dan dirawat oleh tantenya. Tante nya tersebut memiliki 4 orang anak yang masih dalam usia sekolah, dan suaminya seorang kuli bangunan.  Pasien secara rutin butuh kontrol ke Poli alergi-Imunologi RSCM, dengan serangkaian test laboratorium yang perlu dilakukannya. Terlebih, adanya infeksi berulang yang dialaminya menyebabkannya berulang kali harus dirawat di RS.Ursamagna memberikan Rp 2.000.000 untuk bantuan biaya rumah sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar