Derae
Septiandy (9 tahun) adalah anak kedua dari pasangan Bapak Jayeng Latif Ependi
dan Ibu Lasminah. Mereka sekeluarga tinggal di sebuah rumah yang sangat
sederhana di daerah Pamoyanan, Bogor. Sehari-hari Bapak Jayeng bekerja sebagai
pemulung yang mengumpulkan botol-botol plastik untuk dijual. Setiap hari ia
berjalan kaki dari rumahnya menuju tempatnya memulung di Jalan Pajajaran Bogor,
sebuah jarak yang sangat jauh untuk ukuran orang tua berumur 69 tahun.
Sementara Ibu Lasminah hanya bekerja sebagai seorang tukang sapu di tempat
pemotongan ayam yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Anak pertama mereka
sudah berusia 20 tahun dan sudah bekerja di tempat pemotongan ayam sebagai
petugas yang mengumpulkan hati dan ampela ayam. Sebagai kepala keluarga, Bapak
Jayeng tetap bertanggung jawab untuk menafkahi stri dan kedua anaknya. Dalam
sehari, ia bisa memperoleh uang sekitar Rp. 10.000,00 sampai Rp. 15.000,00 dari
hasil penjualan plastik yang berhasil ia kumpulkan.Sementara Ibu Lasminah
mendapatkan bayaran mingguan sebesar Rp. 120.000,00. Anaknya yang pertama sudah
bekerja dan mendapatkan upah harian Rp. 27.000,00.
Derae menderita batuk
dan demam sejak 3 hari sebelum datang berobat ke Klinik. Batuk dirasakan
semakin lama semakin berat. Ketika awal sakit, sudah sempat berobat di
Puskesmas dan mendapatkan beberapa jenis obat. Tetapi tidak kunjung ada
perbaikan kondisi. Ketika diperiksa di Klinik, Derae masih demam, dan didapati
pemeriksaan paru yang mengarah pada adanya infeksi paru-paru. Dokter memutuskan
untuk melakukan pemeriksaan lab darah dan juga rontgen paru. Hasil pemeriksaan
darah menunjukkan adanya infeksi typhus dan paratyphus. Maka dokter meresepkan
obat berupa antibiotik dan obat-obat lain pereda gejala. Sambil mengedukasi
orang tua Derae untuk segera membawa anaknya kembali ke klinik jika sekiranya
kondisi memburuk.
Sehari
setelah berobat, dokter meminta Bapak Jayeng untuk kembali datang dan memberi
kabar tentang kondisi Derae. Dokter memutuskan untuk mengunjungi Derae di
rumahnya. Setibanya di sana, ternyata kondisi Derae membaik. Ursamagna memberikan Rp 717.400 yang digunakan untuk dokter RP 55.000, obat Rp 82.200 dan laboratorium Rp 585.200.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar