Senin, 04 Februari 2013

Derae Septiandy, 9 tahun



 
Derae Septiandy (9 tahun) adalah anak kedua dari pasangan Bapak Jayeng Latif Ependi dan Ibu Lasminah. Mereka sekeluarga tinggal di sebuah rumah yang sangat sederhana di daerah Pamoyanan, Bogor. Sehari-hari Bapak Jayeng bekerja sebagai pemulung yang mengumpulkan botol-botol plastik untuk dijual. Setiap hari ia berjalan kaki dari rumahnya menuju tempatnya memulung di Jalan Pajajaran Bogor, sebuah jarak yang sangat jauh untuk ukuran orang tua berumur 69 tahun. Sementara Ibu Lasminah hanya bekerja sebagai seorang tukang sapu di tempat pemotongan ayam yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Anak pertama mereka sudah berusia 20 tahun dan sudah bekerja di tempat pemotongan ayam sebagai petugas yang mengumpulkan hati dan ampela ayam. Sebagai kepala keluarga, Bapak Jayeng tetap bertanggung jawab untuk menafkahi stri dan kedua anaknya. Dalam sehari, ia bisa memperoleh uang sekitar Rp. 10.000,00 sampai Rp. 15.000,00 dari hasil penjualan plastik yang berhasil ia kumpulkan.Sementara Ibu Lasminah mendapatkan bayaran mingguan sebesar Rp. 120.000,00. Anaknya yang pertama sudah bekerja dan mendapatkan upah harian Rp. 27.000,00.


Derae menderita batuk dan demam sejak 3 hari sebelum datang berobat ke Klinik. Batuk dirasakan semakin lama semakin berat. Ketika awal sakit, sudah sempat berobat di Puskesmas dan mendapatkan beberapa jenis obat. Tetapi tidak kunjung ada perbaikan kondisi. Ketika diperiksa di Klinik, Derae masih demam, dan didapati pemeriksaan paru yang mengarah pada adanya infeksi paru-paru. Dokter memutuskan untuk melakukan pemeriksaan lab darah dan juga rontgen paru. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan adanya infeksi typhus dan paratyphus. Maka dokter meresepkan obat berupa antibiotik dan obat-obat lain pereda gejala. Sambil mengedukasi orang tua Derae untuk segera membawa anaknya kembali ke klinik jika sekiranya kondisi memburuk.


Sehari setelah berobat, dokter meminta Bapak Jayeng untuk kembali datang dan memberi kabar tentang kondisi Derae. Dokter memutuskan untuk mengunjungi Derae di rumahnya. Setibanya di sana, ternyata kondisi Derae membaik.  Ursamagna memberikan Rp 717.400 yang digunakan untuk dokter RP 55.000, obat Rp 82.200 dan laboratorium Rp 585.200.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar