Pada usia 9 bulan, dilakukan pemeriksaan
Rontgen dada karena batuk berulang. Hasil Rontgen dada menunjukkan gambaran
perselubungan opak inhomogen di lapangan tengah sampai bawah paru kanan, diduga
pneumonia proses non spesifik, sehingga pasien dirawat, mendapatkan antibiotik
intravena. Sejak pulang perawatan, pasien kontrol teratur di poliklinik anak RSUD’45
Kuningan dengan keluhan yang masih sama, yaitu batuk, muntah, demam, dengan
kenaikan berat badan yang tidak adekuat.
Pada usia 18 bulan, muncul dugaan TB pada
pasien karena gejala-gejala yang mendukung, yaitu batuk kronik berulang, nafsu
makan kurang, keringat malam, demam subfebris, ditemukan kontak TB yaitu paman
pasien, dan pada pemerikaan fisis ditemukan limafedenopati multiple yang khas
untuk TB serta status antropometris dan klinis sesuai dengan gizi kurang. Hasil
mantoux test positif 13 mm, namun pada Rontgen dada ulang bayangan inhomogen
saat pasien usia 9 bulan masih ditemukan. Pada Rontgen dada lateral ditemukan
bayangan opak inhomogen berbatas tegas dengan tepi regular dan bagian tengah
terdapat bayangan luscen. Pasien mendapatkan terapi obat antituberkulosis
(OAT). Kenaikan berat badan sangat bermakna, yaitu 2 kg dalam satu bulan, namun
pada evaluasi Rontgen dada setelah 2 bulan pengobatan OAT belum tampak
perbaikan yang nyata pada bayangan inhomogen tersebut. Pasien direncanakan CT
scan dada, namun orang tua belum memiliki biaya. Biaya yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan ini sebesar Rp. 1.500.000. Ursamagna memberikan Rp 1.500.000 untuk ct scan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar