Pasien datang ke IGD karena 2 jam
sebelum masuk RS saat sedang diberikan minuman melalui selang makan (Naso Gastric Tube, NGT) pasien tersedak,
pasien muntah setelah tersedak dan lemas, sesak dan kebiruan. Tidak ada riwayat
batuk, pilek, atau demam sebelumnya. Pasien memiliki kelainan kongenital sejak
lahir yaitu penyakit jantung bawaan Ventricle
septal defect (VSD) moderat, hipertensi pulmonal berat, mikrotia dan
paresis nervus VII. Pasien rutin kontrol ke Poli Kardiologi IKA RSCM, mendapat
furosemid, captopril dan sildenafil. Pasien lahir cukup bulan, bedah sesar
karena letak sungsang, berat lahir 3000 gram, panjang lahir 48 cm, riwayat
dirawat 10 hari post natal karena distress pernapasan. Pada pemeriksaan fisik
ketika datang didapatkan gambaran malnutrisi, yaitu iga gambang, wasting dan baggy pants, gambaran distress
pernapasan yaitu retraksi epigastrium dan interkostal dan adanya ronkhi basah
kasar di kedua lapangan paru, hasil pemeriksaan penunjang foto toraks sesuai
dengan pneumonia. Selama perawatan pasien mengalami demam, kultur darah tumbuh Acinetobacter Sp., mendapat antibiotic
Ceftriaxon selama 6 hari kemudian diganti dengan ceftazidim selama 14 hari.
Pada evaluasi Ekokardiografi sebanyak 4 kali, didapatkan VSD signifikan dengan diameter
10 mm, dilatasi atrium kiri, sehingga direncanakan operasi penutupan VSD
dipercepat. Keluhan respirasi membaik, batuk sudah berkurang, bebas demam,
namun karena penyakit jantung bawaannya pasien tidak bisa lepas oksigen. Pasien
dipulangkan dengan oksigen dan direncanakan Cardiac
Conference untuk persiapan operasi sambil rawat jalan. Ursamagna memberikan Rp 690.000 untuk pembelian tabung oksigen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar