Minggu, 24 Mei 2015

Fauzan, 6 bulan


Pasien datang ke IGD karena 2 jam sebelum masuk RS saat sedang diberikan minuman melalui selang makan (Naso Gastric Tube, NGT) pasien tersedak, pasien muntah setelah tersedak dan lemas, sesak dan kebiruan. Tidak ada riwayat batuk, pilek, atau demam sebelumnya. Pasien memiliki kelainan kongenital sejak lahir yaitu penyakit jantung bawaan Ventricle septal defect (VSD) moderat, hipertensi pulmonal berat, mikrotia dan paresis nervus VII. Pasien rutin kontrol ke Poli Kardiologi IKA RSCM, mendapat furosemid, captopril dan sildenafil. Pasien lahir cukup bulan, bedah sesar karena letak sungsang, berat lahir 3000 gram, panjang lahir 48 cm, riwayat dirawat 10 hari post natal karena distress pernapasan. Pada pemeriksaan fisik ketika datang didapatkan gambaran malnutrisi, yaitu iga gambang, wasting dan baggy pants, gambaran distress pernapasan yaitu retraksi epigastrium dan interkostal dan adanya ronkhi basah kasar di kedua lapangan paru, hasil pemeriksaan penunjang foto toraks sesuai dengan pneumonia. Selama perawatan pasien mengalami demam, kultur darah tumbuh Acinetobacter Sp., mendapat antibiotic Ceftriaxon selama 6 hari kemudian diganti dengan ceftazidim selama 14 hari. Pada evaluasi Ekokardiografi sebanyak 4 kali, didapatkan VSD signifikan dengan diameter 10 mm, dilatasi atrium kiri, sehingga direncanakan operasi penutupan VSD dipercepat. Keluhan respirasi membaik, batuk sudah berkurang, bebas demam, namun karena penyakit jantung bawaannya pasien tidak bisa lepas oksigen. Pasien dipulangkan dengan oksigen dan direncanakan Cardiac Conference untuk persiapan operasi sambil rawat jalan. Ursamagna memberikan Rp 690.000 untuk pembelian tabung oksigen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar