Nadine merupakan putri kedua dari pasangan suami istri Ibu Irna dan Bapak Andry. Sejak usia 1 bulan Nadine sering mengalami demam disertai kenaikan berat badan yang tidak memadai. Kedua orangtua telah membawa Nadine berobat pada beberapa orang dokter dan rumah sakit, namun hingga saat ini penyakit Nadine masih belum diketahui.
Kelainan ginjal yang diderita Nadine telah diketahui sejak Nadine masih di dalam kandungan, namun demikian orangtua tidak mendapat penjelasan yang memadai sehingga tidak membawa Nadine untuk berobat secara tuntas.Usia 2 bulan Nadine dirawat di suatu rumah sakit karena tidak bisa buang air kecil selama 1 minggu, disertai adanya demam dan perut yang semakin membuncit. Saat itulah orangtua pertama kali mengetahui kondisi kesehatan putri mereka yang cukup serius. Setelah penanganan kondisi emergensi di rumah sakit tersebut, Nadine dirujuk ke RSCM.
Amat disayangkan, orangtua saat itu memilih untuk melakukan pengobatan alternatif bagi Nadine, sehingga anjuran untuk kontrol di RSCM diabaikan. Saat Nadine kembali datang ke RSCM, ia telah mengalami gejala diare selama 2 hari dan dalam keadaan dehidrasi berat. Kondisi ini mengakibatkan Nadine mengalami gagal ginjal akut yang dapat segera ditangulangi.
Pada pemeriksaan fisis, baru diketahui terdapat sacral dimple pada punggung Nadine, yang dapat merupakan penyebab kondisi neurogenic bladder. Pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) pada daerah lumbosakral pasien diharapkan dapat membantu penegakan diagnosis dan rencana tata laksana selanjutnya pada Nadine. Ursamagna menyumbang Rp 2.100.000 untuk biaya MRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar