Rabu, 08 Juni 2011

Dini dengan PNET


Dini Siti Anggraini, anak perempuan 15 tahun dengan diagnosis PNET (Primitive Neuro Ectodermal Tumor) setinggi torakal 1-3, ulkus dekubitus grade III, fraktur kompresi setinggi toorakal 2, infeksi saluran kemih masuk ruang perawatan anak mulai tanggal 30 Maret 2011 dengan keluhan kelemahan pada kedua tungkai sejak 22 hari sebelum masuk ruang perawatan.

Sejak 24 hari sebelumnya, pasien terpeleset, jatuh dengan punggung dan bokong terbanting ke lantai. Sebelumnya, kelemahan dan kesemutan pada kedua tungkai mulai timbul, dimulai dari tungkai kiri menjalar ke tungkai kanan. Terdapat baal, nyeri pada punggung, dan pasien tidak dapat berdiri. Pasien dibawa ke RSUD Serang. Dikarenakan keterbatasan fasilitas, anak dirujuk ke RSCM dan mulai dirawat di neurologi dewasa.
Dari hasil MRI (23/3) diketahui terdapat tumor di kepalanya yang menekan serabut sara. Selain itu, juga patah tulang belakang (kompresi fraktur thorakal 2 tanpa menekan medulla spinalis)
kemudian dilakukajn pemeriksaan Patologi Anatomi (29/3) dan diketahui bahwa tumor tersebut adalah  tumor ganas tergolong soft tissue sarcoma dipikirkan primitive neuro ectodermal tumor (PNET)

Beberapa hari sebelumnya, didapati adanya syok sepsis sehingga pasien dialihrawatkan ke bagian anak RSCM (tgl 30 Maret 2011). Selama perawatan, sepsis membaik. Pasien disarankan operasi oleh bagian bedah orthopedi dan bedah plastik namun tertunda karena masalah biaya. Pasien telah menerima kemoterapi dengan protocol PNET (ACD dan adriamisin). Pasien dengan riwayat ISK berulang juga telah menerima antibiotika sesuai hasil biakan kuman.
Tanggal 3 Mei 2011, pasien tiba-tiba sesak dengan demam dan nyeri hebat bagian leher.  Pasien akhirnya dimasukkan ke ICU anak, diintubasi dan menerima ventilasi mekanik. Selama perawatan, masih demam dan kondisi tidak stabil.

Biaya pengobatan pasien menggunakan ASKES PNS. Ibu pasien seorang guru dan ayah pasien telah meninggal lama. Saat ini, banyak obat-obatan yang tidak ditanggung pihak ASKES karena lama perawatan yang sudah melebihi kuota ASKES sehingga keluarga pasien terpaksa membeli obat dan alat kesehatan dengan biaya umum. Bantuan donatur sangat diperlukan untuk mengurangi beban keluarga pasien.

UrsaMagna telah menyumbang sebesar Rp 1.500.000,00 untuk pengobatan Dini.
Terima kasih kepada para donatur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar