Septi, anak perempuan berusia 10 tahun, berasal dari keluarga dg status
ekonomi menengah ke bawah dengan ayah yang bekerja sebagai karyawan biasa.
Sejak 1 tahun yang lalu, kedua tangan Septi melemah dan mengalami kekakuan
di kedua pergelangannya. Hal ini menyulitkan Septi untuk menulis, apalagi
untuk mengangkat benda-benda. Sejak 6 bulan terakhir kedua pergelangan kaki
Septi juga mengalami pembengkakan dan terasa nyeri untuk berjalan. Dalam
setahun terakhir, Septi telah berobat ke beberapa rumah sakit untuk
pengobatan dan fisioterapi, namun belum diketahui dengan jelas penyakit apa
yang dialami serta belum ada perbaikan yang berarti. Saat ini Septi yg duduk
di kelas 6 SD dibawa orangtuanya berobat ke Poliklinik Anak RSCM, dan
direncanakan menjalani sejumlah pemeriksaan darah untuk mengetahui jenis
kelainan yang dialami, yang diduga merupakan suatu kelainan auto-imun.
Sejak 1 tahun yang lalu, kedua tangan Septi melemah dan mengalami kekakuan
di kedua pergelangannya. Hal ini menyulitkan Septi untuk menulis, apalagi
untuk mengangkat benda-benda. Sejak 6 bulan terakhir kedua pergelangan kaki
Septi juga mengalami pembengkakan dan terasa nyeri untuk berjalan. Dalam
setahun terakhir, Septi telah berobat ke beberapa rumah sakit untuk
pengobatan dan fisioterapi, namun belum diketahui dengan jelas penyakit apa
yang dialami serta belum ada perbaikan yang berarti. Saat ini Septi yg duduk
di kelas 6 SD dibawa orangtuanya berobat ke Poliklinik Anak RSCM, dan
direncanakan menjalani sejumlah pemeriksaan darah untuk mengetahui jenis
kelainan yang dialami, yang diduga merupakan suatu kelainan auto-imun.
Ursamagna memberikan Rp 915.000,- untuk keperluan pengecekan lab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar